Belajar Bareng Maestro Hidupkan Budaya dengan 220 Seniman

14 July 2025 – Program belajar bareng maestro melibatkan 220 seniman diperkenalkan sebagai bagian dari Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) yang menyasar 224 sekolah di 27 wilayah di Indonesia. Inisiatif ini dipimpin Kementerian Kebudayaan dan dilakukan sejak 9 Juli, bertujuan membangun karakter pelajar melalui pengenalan dan praktik langsung seni tradisional.

Program GSMS selama empat bulan menempatkan seniman lokal untuk mengajar dan mendampingi siswa SD hingga SLB. Sementara “Belajar Bareng Maestro” (BBM) memilih 60 mahasiswa usia 18–25 tahun untuk residensi langsung bersama enam maestro ternama, seperti Gus TF Sakai, Ki Purbo Asmoro, Iman Soleh, Didik Nini Thowok, Sundari Soekotjo, dan Nasirun. Mereka tinggal dan belajar di tempat maestro selama tiga pekan, menggali teknik batik, ukir, tari, puisi, keroncong, dan lukis.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan kedua program menstimulus generasi muda mengenal warisan budaya secara mendalam serta membangun jejaring alumni untuk kesinambungan kegiatan. Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan Restu Gunawan menambahkan bahwa kombinasi praktik, teori, dan interaksi langsung diyakini mampu menumbuhkan apresiasi dan kreativitas siswa serta memperkuat industri kreatif dari hulu ke hilir.

Inisiatif ini penting karena melampaui pendidikan formal dan menciptakan pengalaman estetis yang menyeluruh, memperkuat identitas budaya lokal di era globalisasi. Dengan GSMS dan BBM, harapannya budaya tidak hanya didokumentasikan, tetapi terus hidup dan berkembang melalui generasi penerus. Program ini juga membuka peluang bagi kolaborasi lebih luas antara pemerintah, komunitas, swasta, dan lembaga pendidikan.

Baca Juga  Bill Gates Keluar dari Daftar 10 Orang Terkaya Dunia akibat Krisis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *