Sekolah Rakyat Diuji Coba 14 Juli 2025 di Cibinong & Makassar

14 July 2025 – Sekolah rakyat diuji coba resmi dimulai hari ini, Senin, 14 Juli 2025, di Cibinong, Jawa Barat, dan Makassar, Sulawesi Selatan. Program ini merupakan tahap awal dari peluncuran Sekolah Rakyat yang digagas untuk memberikan akses pendidikan dasar gratis dan inklusif bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Menko Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar, menyampaikan bahwa pelaksanaan simulasi uji coba ini di Cibinong menggunakan fasilitas Sentra Terpadu Inten Soewono. Sementara di Makassar, kegiatan berlangsung di Sentra Wirajaya, Kelurahan Untia, Kecamatan Tallo. Pemerintah, melalui Kemensos, siap menyelenggarakan 100 titik sekolah baru pada akhir Juli, dan merencanakan peresmian resmi oleh Presiden Prabowo Subianto pada awal Agustus.

Peserta didik dipilih berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTKS) dan akan dijemput tanpa pendaftaran formal. Di Cibinong, sebanyak 100 siswa SMP sudah mulai MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) pagi ini, dilengkapi fasilitas tempat tinggal, makanan, seragam dan alat tulis gratis. Sedangkan di Makassar, program ini mensimulasikan pola asrama dengan kurikulum akademik, karakter dan agama, serta pelibatan 13 guru profesional bersertifikat PPG dan pendamping asrama.

Program Sekolah Rakyat diharapkan menjadi solusi pendidikan bagi anak-anak miskin ekstrem (desil 1–2 DTKS) dan mereka yang terancam putus sekolah. Pemerintah menawarkan model pendidikan berasrama dengan multi-entry multi-exit, kurikulum formal & karakter, serta sistem digital LMS dan tes talenta menggunakan AI. Dari 100 lokasi, 63 titik mulai hari ini dan 37 lainnya mengikuti akhir bulan, dengan target kapasitas hampir 10 000 siswa pada tahap pertama.

Inisiatif nasional ini menjadi uji coba penting dalam memutus rantai kemiskinan dan meningkatkan pemerataan mutu pendidikan. Pemerintah akan mengevaluasi hasil uji coba sebelum memperluas program ke lebih banyak daerah. Keberhasilan Sekolah Rakyat akan menjadi tolok ukur efektivitas intervensi pendidikan afirmatif dan inklusif di masa mendatang.

Baca Juga  PDIP Bicara Soal Pencopotan Hendi oleh Prabowo dari LKPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *