Cuaca Ekstrem Terus Mengancam Beberapa Wilayah Hingga 18 Juli

Cuaca Ekstrem Terus Mengancam Beberapa Wilayah Hingga 18 Juli

Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan terkait potensi cuaca ekstrem yang masih mengancam berbagai wilayah di Indonesia meskipun musim kemarau sudah mulai. Hingga akhir Juni 2025, baru 30% dari zona musim di Indonesia yang resmi memasuki musim kemarau, sementara daerah seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua berisiko tinggi mengalami hujan deras disertai petir dan angin kencang dalam waktu dekat.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa dinamika atmosfer yang kompleks terus memicu terbentuknya awan-awan konvektif yang menjadikan cuaca tidak stabil. Beberapa fenomena, seperti gelombang ekuatorial Rossby dan Kelvin, serta zona konvergensi, berperan dalam menciptakan kondisi ini. Menurutnya, meski sudah berada di pertengahan musim kemarau, faktor-faktor atmosfer global dan regional masih mendukung terjadinya hujan lebat di banyak tempat.

Dalam beberapa hari terakhir, intensitas hujan telah meningkat, mengakibatkan dampak buruk seperti banjir, tanah longsor, dan kerusakan infrastruktur. Beberapa lokasi, seperti Nabire dan Kalimantan Barat, mencatatkan curah hujan harian melebihi 50 mm. Pada tanggal 8 Juli lalu, hujan sangat lebat juga terjadi di Papua Barat dan Sumatra.

BMKG memperingatkan bahwa potensi cuaca ekstrem akan tetap tinggi hingga 18 Juli 2025. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari serta memicu bencana hidrometeorologis lainnya.

Baca Juga  Fajar/Fikri Tersingkir di Semifinal Usai Hadapi Ganda Korea Selatan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *