25 Agustus 2025 – Warga Pulau Rempang mengungkapkan ketidaksetujuan mereka terhadap proyek PSN Rempang Eco City dalam sebuah pertunjukan seni yang digelar di pesta rakyat. Aksi ini berlangsung baru-baru ini, menarik perhatian banyak pihak, termasuk pemerintah dan aktivis lingkungan.
Dalam peristiwa tersebut, berbagai bentuk seni seperti teater dan musik dipertunjukkan sebagai sarana untuk menyampaikan aspirasi mereka. Warga berargumen bahwa proyek pembangunan tersebut berpotensi merusak lingkungan dan menggusur tempat tinggal mereka. Mereka merasa tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan yang berdampak langsung pada kehidupan mereka.
Aksi penolakan ini dihadiri oleh ratusan penduduk lokal, yang secara kolektif menyuarakan keprihatinan mereka. Dalam kesempatan itu, sejumlah tokoh masyarakat juga memberikan pidato yang menekankan pentingnya mempertahankan warisan budaya dan lingkungan hidup. Menurut mereka, proyek ini tidak hanya mengancam ekosistem tetapi juga mengubah dinamika sosial masyarakat setempat.
Kegiatan ini berlangsung di arena pesta rakyat yang dipenuhi oleh pengunjung. Para peserta menunjukkan solidaritas dengan mendeklarasikan penolakan mereka terhadap proyek yang dianggap merugikan tersebut. Para pemimpin komunitas mengajak masyarakat untuk tetap bersatu dan berjuang demi kepentingan bersama.
Kemarin, pemerintah daerah dikabarkan akan mengadakan dialog dengan warga untuk membahas proyek tersebut lebih lanjut. Masyarakat berharap, melalui dialog tersebut, suara dan kekhawatiran mereka dapat didengar dan diperhatikan dengan serius. Warga Pulau Rempang terus memantau perkembangan terkait proyek ini, mengharapkan adanya perubahan yang menguntungkan bagi mereka.