Wamenaker Soroti Jam Kerja Pengemudi Logistik untuk Keselamatan

Meritagehighlands.com – Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor menekankan pentingnya penerapan batas maksimal delapan jam kerja bagi pengemudi kendaraan logistik. Langkah ini diambil untuk memastikan keselamatan dan kesehatan kerja di sektor transportasi. Dalam sebuah pernyataannya, Wamenaker menjelaskan bahwa pengaturan jam kerja harus menjadi prioritas, mengingat pengemudi sering melakukan perjalanan panjang yang dapat mengakibatkan kelelahan, berisiko tinggi terhadap kecelakaan lalu lintas.

Wamenaker menyatakan, “Untuk trayek yang melebihi delapan jam, kami imbau perusahaan menggunakan dua sopir.” Ia menyampaikan hal ini setelah menghadiri Rapat Koordinasi Tingkat Menteri terkait Implementasi Rencana Aksi Nasional Penanganan Kendaraan Lebih Dimensi dan Lebih Muatan atau ODOL di Jakarta. Ditekankan bahwa sistem kerja bergantian dengan dua pengemudi di satu kendaraan sangat penting agar operasional logistik tetap aman dan efisien.

Pernyataan ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memperkuat disiplin keselamatan transportasi serta meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja di sektor logistik, yang memiliki peran penting dalam rantai distribusi nasional. Wamenaker memberikan contoh, “Seperti bus-bus yang memiliki trayek jauh, mereka sudah menerapkan sistem ini.”

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono meminta agar aturan delapan jam kerja bagi pengemudi truk dijalankan secara konsisten. Ia menegaskan, “Aturan sudah ada tetapi seringkali tidak diimplementasikan, menyebabkan insiden dan kecelakaan.” Selain itu, Ketua Umum Asosiasi Rumah Berdaya Pengemudi Indonesia, Ika Rostianti, melaporkan banyak pengemudi yang nekat menggunakan obat terlarang untuk tetap terjaga selama perjalanan panjang, menyebutkan bahwa perjalanan Jakarta-Surabaya sering kali dilakukan dalam waktu 14 jam tanpa istirahat yang memadai.