Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penguatan pada Rabu sore setelah melewati hari yang penuh dinamika. IHSG ditutup naik 30,42 poin atau 0,38 persen, berada di level 7.936,18. Sementara itu, indeks LQ45 yang mencakup 45 saham unggulan, mengalami penurunan sebesar 4,14 poin atau 0,51 persen ke posisi 813,47.
Menurut analisis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, pemulihan laba industri di China menjadi pendorong utama pergerakan pasar. Data dari Biro Statistik Nasional (NBS) menunjukkan bahwa laba industri di China merosot 1,5 persen year on year pada Juli 2025, lebih baik dibandingkan penurunan 4,3 persen pada Juni. Penurunan yang lebih kecil ini dianggap sebagai hasil dari langkah-langkah pemerintah China dalam mendorong pemulihan ekonomi.
Kekhawatiran mengenai situasi di bursa saham Amerika Serikat juga memengaruhi sentimen pasar, terutama setelah keputusan Presiden AS Donald Trump yang memberhentikan Gubernur The Fed, Lisa Cook. Hal ini berpotensi mengganggu stabilitas pasar keuangan.
Di dalam negeri, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengungkapkan kesepakatan dengan AS untuk mengecualikan beberapa komoditas utama Indonesia dari bea masuk yang tinggi, yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing ekspor Indonesia.
IHSG menunjukkan kinerja positif sepanjang sesi perdagangan dengan enam sektor mengalami penguatan, termasuk sektor industri yang naik 2,20 persen. Sebaliknya, lima sektor lainnya mengalami penurunan, dengan sektor barang konsumen non-primer tercatat mengalami penurunan paling signifikan.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.304.642 transaksi dengan volume perdagangan mencapai 41,21 miliar lembar saham senilai Rp21,57 triliun. Sebanyak 335 saham mengalami kenaikan, sementara 327 saham menurun, dan 142 saham tetap stabil. Pasar saham Asia secara keseluruhan menunjukkan pergerakan yang bervariasi, dengan indeks Nikkei menguat dan indeks Hang Seng serta Shanghai mengalami penurunan.