Meritagehighlands.com – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) masih melanda Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell. Namun, mulai 1 November 2025, harga BBM Shell mengalami penurunan. Misalnya, harga Shell Super kini menjadi Rp12.680 per liter, turun dari Rp12.890 per liter pada bulan sebelumnya. Informasi mengenai perubahan harga ini disampaikan oleh Shell Indonesia melalui pernyataan resmi mereka di Jakarta.
Perubahan harga tidak hanya berlaku pada Shell Super. Dari rincian harga yang ada, Shell V-Power mengalami penurunan dari Rp13.420 per liter menjadi Rp13.260 per liter. Sebaliknya, Shell V-Power Diesel mengalami kenaikan harga sebesar Rp140 per liter, kini menjadi Rp14.410 per liter, naik dari Rp14.270 sebelumnya. Sementara itu, BBM jenis Shell V-Power Nitro+ tercatat turun Rp110 menjadi Rp13.480 per liter pada periode yang sama.
Tidak hanya Shell, PT Pertamina (Persero) juga mengumumkan penyesuaian harga BBM yang berlaku di wilayah tertentu pada 1 November 2025. Di Jabodetabek, harga Pertamina Dex Series mengalami kenaikan, dengan Dexlite naik menjadi Rp13.900 per liter dari Rp13.700. Pertamina Dex kini dibanderol Rp14.200 per liter, meningkat dari Rp14.000. Adapun, harga Pertamax (RON 92) tetap stabil di Rp12.200, dan Pertamax Green (RON 95) di Rp13.000 per liter. Selain itu, Pertamax Turbo (RON 98) juga tidak mengalami perubahan, tetap di angka Rp13.100 per liter sejak September 2025.
Harga BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Biosolar tetap tidak berubah, masing-masing berkisar di Rp10.000 dan Rp6.800 per liter. Penyesuaian harga ini merespons kondisi pasar dan kelangkaan bahan bakar yang masih terjadi.