20 Juni 2025 – Gagal panen akibat kemarau yang berkepanjangan menghantam petani di sejumlah daerah Jawa Tengah. Banyak petani merasakan dampak ekonomi yang signifikan akibat musim tanam yang tidak menghasilkan.
Menurut laporan Dinas Pertanian setempat, daerah yang paling parah terdampak antara lain Kabupaten Wonogiri, Blora, dan Grobogan. Sawah-sawah yang biasanya subur kini mengalami kekeringan parah. “Kami kehilangan hampir 80% hasil panen karena sawah-sawah kami benar-benar kering,” ungkap Sutarman, petani asal Blora.
Mengatasi kondisi tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah bergerak cepat dengan menyiapkan bantuan darurat berupa subsidi bibit, pupuk, dan dukungan pangan langsung. Gubernur Jawa Tengah, Indra Prawira, menyampaikan bahwa bantuan ini bertujuan membantu petani agar mampu bertahan melewati musim kemarau ekstrem ini.
“Kami memahami kesulitan yang dialami petani, bantuan ini diharapkan bisa sedikit meringankan beban mereka. Kami juga akan memastikan distribusi bantuan tepat sasaran,” tegas Indra.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim kemarau masih akan berlangsung hingga beberapa bulan ke depan. Pemerintah dan masyarakat dihimbau untuk terus bersiap menghadapi kemungkinan dampak lebih lanjut.