Kematian Demonstran di Jogja Diduga Tak Wajar, JPW Desak Tim Investigasi

[original_title]

Meritagehighlands.com – Kematian mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta, Rheza Sendy Pratama, saat mengikuti demonstrasi di Mapolda DIY pada Minggu (31/8), menjadi sorotan JOJGJA Police Watch (JPW). Mereka mendesak pembentukan tim investigasi independen untuk menyelidiki kasus ini, yang dianggap tidak wajar oleh pihak keluarga.

Rheza, mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2023, meninggal dengan kondisi tubuh yang mengkhawatirkan. Orangtuanya, Yoyon Surono, melaporkan adanya sejumlah luka pada jenazah anaknya, termasuk tengkuk yang patah serta bekas pijakan kaki dan luka di wajah. “Ada juga luka lecet di kaki dan tangan serta bagian bawah mata yang berwarna putih,” ujar Yoyon.

Baharuddin Kamba, Kadiv Humas JPW, mempertanyakan penyebab kematian Rheza. “Jika hanya karena terkena gas air mata, luka-luka yang dialami seharusnya tidak separah itu,” tegasnya. Menurutnya, kejelasan mengenai penyebab kematian perlu ditangani oleh tim independen untuk menghindari potensi bias dalam hasil investigasi yang hanya melibatkan kepolisian.

JPW juga mengingatkan Polda DIY untuk menghindari tindakan represif terhadap para demonstran, yang dapat memicu aksi anarkistis. Mereka menekankan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban selama demonstrasi berlangsung, serta memastikan semua pihak dirawat dengan baik selama menyampaikan aspirasi mereka. Permintaan untuk tim investigasi independen ini diharapkan dapat memberikan pencerahan dan keadilan bagi keluarga Rheza.

Baca Juga  Jack Miller Lanjut Bergabung dengan Pramac Yamaha di MotoGP 2026

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *