Adopsi AI: Troli Pintar dan Transformasi Industri Ritel

[original_title]

Meritagehighlands.com – Kecerdasan buatan (AI) kini telah menjadi bagian integral dalam kehidupan sehari-hari di Asia Tenggara, menggantikan persepsi sebelumnya yang hanya dianggap sebagai jargon teknologi. AI menawarkan inovasi signifikan dalam berbagai industri, termasuk ritel. Dengan penerapan teknologi AI yang semakin cepat, dari troli pintar hingga asisten digital, pengalaman belanja dapat menjadi lebih efisien dan personal.

AI di sektor ritel, seperti yang diperkenalkan oleh H&M dan Google Cloud, mampu memahami bahasa sehari-hari pelanggan. Misalnya, saat konsumen mencari “pakaian motif untuk ke kantor,” mesin pencari yang dikuasai AI bisa memberikan rekomendasi berdasarkan contextual conversation, bukan hanya kata kunci. Ini bertujuan untuk mengurangi frustrasi konsumen dan meningkatkan tingkat konversi penjualan.

Dalam demonstrasi yang diadakan di Singapura baru-baru ini, teknologi AI menunjukkan potensi dalam mempermudah belanja, mulai dari memberikan rekomendasi hingga mengingat konteks dari pertanyaan yang diajukan pengguna. Victor Siow, Group Chief Data and Analytics Officer Gill Capital Group, menegaskan bahwa AI menjembatani komunikasi antara manusia dan mesin, yang berdampak langsung pada peningkatan penjualan.

Selain itu, belanja di supermarket juga telah berubah dengan hadirnya troli pintar di FairPrice Group. Troli ini dilengkapi dengan tablet interaktif yang dapat memindai barcode dan menampilkan informasi produk yang relevan. Pemanfaatan AI di belakang layar juga memastikan ketersediaan stok barang, sehingga mengurangi kemungkinan pelanggan kecewa akibat barang habis.

Namun, meski manfaatnya jelas, penting untuk memperhatikan masalah privasi dan keamanan data yang dihasilkan oleh penggunaan AI. Thomas Kurian, CEO Google Cloud, menekankan bahwa kontrol data harus tetap berada di tangan pengguna, dengan sistem enkripsi dan pengawasan yang ketat.

Dengan pertumbuhan pesat AI dalam sektor ritel, tantangan dan risiko baru akan selalu muncul. Oleh karena itu, perlu ada keseimbangan yang tepat agar keberadaan AI dapat memperkuat, bukan menggantikan, peran manusia dalam interaksi sehari-hari.

Baca Juga  Milan Sasar Elia Caprile dan Zion Suzuki untuk Perkuatan Tim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *