Meritagehighlands.com – Maraknya fenomena pengemis yang berpura-pura menjadi pemulung di Jakarta Barat menjadi perhatian Suku Dinas Sosial Jakarta Barat (Sudinsos Jakbar). Dalam sebuah imbauan yang disampaikan oleh Kepala Sudinsos Jakbar, Suprapto, warga ditekankan untuk tidak mudah memberikan uang kepada pengemis, terutama mereka yang memiliki tingkah laku yang dirancang untuk membangkitkan rasa simpati.
Fenomena ini terlihat jelas pada Rabu (24/9) ketika sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis bermodus pemulung viral di media sosial. Di kawasan Cengkareng, pemulung tersebut tampak menarik gerobak sembari melakukan aksi dramatis agar pengguna jalan merasa kasihan dan memberikan uang. Suprapto menegaskan, tindakan seperti ini menjadikan mereka tidak layak untuk mendapatkan sumbangan.
“Saya minta agar masyarakat lebih berhati-hati dan tidak mudah terprovokasi oleh aksi-aksi mereka,” tegasnya. Pihaknya juga telah mengamankan pemulung yang viral tersebut ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1 Kedoya pada hari yang sama. Suprapto menyebutkan, jika tidak ada keluarga yang datang, pemulung tersebut mungkin akan dirujuk ke panti sosial untuk lansia.
Dalam delapan bulan terakhir, Sudinsos Jakbar mencatat sebanyak 1.178 orang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), dengan gelandangan sebagai kategori terbanyak. Suprapto menambahkan, angka tersebut berasal dari hasil rekapitulasi pelayanan dan pengendalian PMKS di wilayahnya.
Kepedulian masyarakat perlu diarahkan untuk mendukung lembaga atau program sosial yang lebih jelas, bukan memberikan sumbangan langsung kepada pengemis yang mungkin hanya berpura-pura.