Meritagehighlands.com – Dalam upaya memperkuat hubungan antara Jepang dan Indonesia di berbagai bidang, Ketua Yayasan Sakuranesia Indonesia, Sakura Ijuin, menegaskan pentingnya kolaborasi nilai global dan kekuatan lokal atau glocal cooperation. Pernyataan ini disampaikan dalam Konferensi Lingkungan Internasional Munakata ke-12 yang berlangsung di Prefektur Fukuoka, Jepang, pada Minggu (26/10), dihadiri lebih dari 200 peserta dari berbagai negara.
Sakura menjelaskan bahwa makna simbolis dari tradisi kembang api Jepang dapat menjadi jembatan dalam kerjasama internasional, termasuk dengan Indonesia. Ia mengutip contoh kerjasama antara Wakino Art Factory dari Kitakyushu dan Nolimits Indonesia yang berhasil meluncurkan kembang api buatan Jepang di Indonesia setelah Perang Dunia II, yang ditampilkan dalam acara Jember Fashion Carnival (JFC). “Kembang api menjadi jembatan cahaya yang menghubungkan manusia dengan manusia, bangsa dengan bangsa,” ujar Sakura.
Dalam kesempatan yang sama, Sakura juga memperkenalkan tiga proyek baru dari Sakuranesia Foundation. Proyek tersebut termasuk dialog lintas agama, pendidikan lingkungan melalui sepak bola, dan pertukaran budaya yang melibatkan Dashi, rangka hias festival Jepang, pada JFC. “Dari lokal menuju global, hubungan saling menopang inilah bentuk Glocal di era baru,” tambahnya.
Konferensi ini tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga menampilkan pesan dari Gubernur Prefektur Fukuoka, Seitaro Hattori, yang menggarisbawahi inisiatif daerahnya untuk mencapai target netral karbon pada tahun 2050. Dengan tema “Think Global, Act Local”, forum ini membuka kesempatan bagi negara-negara untuk bertukar gagasan dalam menghadapi perubahan iklim dan membangun masyarakat yang berketahanan lingkungan.