Jakarta – Megawati Soekarnoputri menekankan pentingnya Pancasila, khususnya sila kedua yang mengedepankan kemanusiaan yang adil dan beradab, sebagai landasan bagi aparat penegak hukum. Ia mengamati adanya ketidakadilan terhadap anggota TNI dan polisi yang sering mengalami perlakuan tidak manusiawi, tetapi jarang ada penegakan tanggung jawab dari pimpinan tingkat atas.
Dalam pernyataannya, Megawati mengungkapkan keprihatinan mengenai minimnya tindakan disipliner terhadap perwira militer atau polisi yang dianggap lalai. “Saya melihat di tubuh tentara dan polisi, seolah tidak ada jenderal yang menerima konsekuensi ketika anak buah mereka diperlakukan sedemikian rupa,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa nilai-nilai Pancasila seharusnya tidak hanya dihafalkan, melainkan diinternalisasi dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. “Pancasila bukan hanya sekadar dihafal. Ia harus menjadi bagian dari pikiran dan hati setiap individu. Tanpa Pancasila, kita kehilangan arah,” tegasnya.
Pernyataan ini bukanlah yang pertama kalinya, karena sebelumnya Megawati juga mempertanyakan fungsi kepolisian di Tanah Air. Dalam sambutannya di pembukaan pameran foto Guntur Soekarnoputera di Galeri Nasional, ia menyinggung tentang ketidakpuasan masyarakat terhadap kepolisian dan menegaskan bahwa warga negara memiliki hak untuk bersuara. “Ketika saya bertanya mengapa mereka tidak bersuara, ingatlah, polisi ada untuk melindungi masyarakat, bukan sebaliknya,” tuturnya.
Dengan pernyataan tersebut, Megawati mengajak semua pihak untuk merefleksikan kembali peran Pancasila dalam praktik dan kebijakan aparatur negara demi terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat.