Meritagehighlands.com – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) telah meluncurkan konsultasi publik untuk dokumen Call for Information (CFI) yang berkaitan dengan kajian regulasi dan kebijakan mengenai potensi implementasi teknologi Non-Terrestrial Network Direct-to-Device (NTN-D2D) serta Air-to-Ground (A2G) di pita frekuensi 2 GHz. Hal ini diungkapkan dalam keterangan resmi yang diterima di Makassar pada Rabu.
Konsultasi ini bertujuan menjaring masukan dari berbagai pemangku kepentingan terkait penggunaan pita frekuensi tersebut untuk meningkatkan layanan komunikasi berbasis satelit dan udara. Teknologi NTN-D2D memungkinkan perangkat seluler untuk terhubung langsung dengan satelit, mengeliminasi kebutuhan akan menara BTS. Sementara itu, teknologi A2G berfungsi untuk mendukung komunikasi langsung antara pesawat dan jaringan darat.
Kedua teknologi ini diharapkan mampu memperluas jangkauan layanan digital, meningkatkan komunikasi di sektor transportasi udara, serta mendukung layanan darurat dan konektivitas di daerah terpencil. Inisiatif ini merupakan bagian dari Rencana Strategis Kemkomdigi 2025–2029 yang selaras dengan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.
Jika berhasil, pemanfaatan pita frekuensi 2 GHz untuk NTN-D2D dan A2G akan memperkuat konektivitas nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital. Melalui konsultasi ini, Kemkomdigi mengundang operator telekomunikasi, penyedia layanan satelit, industri penerbangan, serta akademisi untuk memberikan pandangan mengenai kebutuhan spektrum dan kebijakan yang diperlukan.
Dokumen kajian dapat diunduh secara resmi, dan masukan untuk konsultasi ini dapat dikirimkan melalui email hingga tenggat waktu 9 November 2025.