Meritagehighlands.com – Indonesia dan Brasil berpotensi menjadi kekuatan adikuasa di bidang transisi energi dan perlindungan lingkungan. Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, dalam acara Indonesia-Brazil Business Forum di Jakarta, Kamis. Ia mengungkapkan bahwa kedua negara, meskipun berada di benua yang berbeda, memiliki tujuan sejalan dalam mengatasi perubahan iklim dan mengembangkan energi terbarukan.
Anindya menjelaskan, baik Indonesia maupun Brasil memiliki sumber daya mineral yang kaya. Indonesia dikenal dengan nikel dan bauksit, sementara Brasil memiliki berbagai mineral lain yang komplementer. Keduanya juga memiliki potensi di bidang biofuel, di mana Brasil telah lama dikenal dengan etanol, yang dapat mengurangi ketergantungan pada impor energi fosil.
Forum ini juga mengumumkan partisipasi Indonesia dalam Konferensi Ke-30 Perubahan Iklim PBB (COP30) di Belem, Brasil, bulan depan. Anindya menekankan pentingnya diplomasi iklim, yang berhubungan erat dengan berbagai aspek kehidupan sehari-hari dan risiko perubahan iklim, termasuk kenaikan permukaan laut.
Presiden RI Prabowo Subianto juga menyoroti hasil pertemuan dengan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, dengan fokus pada penguatan kerja sama di sektor perdagangan, teknologi, pertanian, dan pertahanan. Prabowo mencatat bahwa Indonesia telah menggunakan peralatan pertahanan buatan Brasil dan ada perjanjian kerja sama pertahanan yang sedang diratifikasi.
Di sisi lain, perjanjian kerjasama energi antara PLN dan J&F S.A asal Brasil juga menjadi langkah signifikan dalam memperkuat hubungan bilateral. Prabowo menambahkan bahwa Indonesia berupaya membangun kemitraan ekonomi yang komprehensif dengan kelompok negara Amerika Selatan, Mercosur. Hal ini menunjukkan komitmen kedua negara dalam meningkatkan kolaborasi di berbagai bidang dan memperkuat posisi mereka sebagai kekuatan ekonomi baru di tingkat global.