Meritagehighlands.com – Durian Indonesia berhasil menembus pasar Tiongkok setelah ekspor perdana durian beku sebanyak 48 ton dilaksanakan oleh Badan Karantina Indonesia (Barantin) di Citereup, Bogor, Jawa Barat, pada Senin (15/12). Keberhasilan ini menandai langkah penting dalam upaya Indonesia untuk memasarkan durian ke pasar internasional, terutama Tiongkok yang memiliki permintaan tinggi.
Kepala Barantin, Sahat M Panggabean, mengungkapkan bahwa proses untuk mencapai titik ini membutuhkan waktu hampir dua tahun dan melibatkan banyak sumber daya. Protokol ekspor durian beku telah ditandatangani antara Barantin dan GACC (General Administration of Customs of China) pada 25 Mei lalu. Durian yang diekspor berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan diolah di Bogor sebelum dikirim ke Pelabuhan Qingdao, Tiongkok, dengan nilai total mencapai Rp 5,1 miliar.
Pentingnya pelaksanaan standar tinggi dalam proses ekspor sangat ditekankan, di mana durian beku harus memenuhi berbagai syarat ketat yang ditetapkan oleh otoritas Tiongkok, termasuk aspek sanitasi dan ketertelusuran. Saat ini, terdapat delapan rumah kemas durian beku yang sudah terdaftar dan memenuhi syarat untuk ekspor ke Tiongkok.
Prospek pasar durian di Tiongkok sangat menggiurkan, dengan permintaan mencapai nilai sekitar USD 8 miliar per tahun. Dengan kualitas durian unggulan seperti Bawor dan Super Tembaga, diharapkan Indonesia dapat menguasai 5-10% pangsa pasar. Langkah ini juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani serta menurunkan biaya logistik dari ekspedisi sebelumnya yang melalui negara lain.
Dengan rencana kolaborasi yang berkelanjutan dan dukungan dari pemerintah, Indonesia menargetkan masa depan cerah bagi ekspor durian ke Tiongkok, membawa keuntungan bagi industri pengeksport serta petani lokal.