06 Agustus 2025 – Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa penyelesaian negosiasi tarif bea masuk resiprokal dengan Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi global, termasuk Indonesia. Dalam keterangannya di Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional Apindo ke-34 di Bandung, pada hari Senin, ia menyatakan bahwa dengan berakhirnya kebijakan tarif era Trump, IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi global meningkat dari 2,8 persen menjadi 3 persen, yang juga akan berimbas pada Indonesia.
Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia diperkirakan akan mulai mengalami perbaikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua tahun 2025 dengan angka mencapai 5,12 persen, yang merupakan yang tertinggi dalam beberapa kuartal terakhir. Beberapa sektor, seperti ritel, industri, dan pertanian, menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan yang signifikan, terutama dengan pergeseran pola konsumsi yang semakin mengarah ke e-commerce.
Untuk menjaga laju pertumbuhan ini, pemerintah tengah menyiapkan berbagai program, di antaranya peningkatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan penyediaan 450 ribu unit rumah subsidi. Airlangga juga menyoroti kesepakatan prinsip yang telah dicapai dengan Uni Eropa, yang memungkinkan ekspor barang Indonesia ke Eropa dikenakan tarif nol persen, menjadikannya sebagai blok perdagangan ketiga setelah kesepakatan dengan AS dan perjanjian antara China dan ASEAN.
Ia mengharapkan dukungan dari sektor swasta, termasuk Hippindo, untuk merancang program promosi guna meningkatkan konsumsi masyarakat. Dengan kolaborasi ini, Airlangga optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat semakin menguat dan berkontribusi pada visi Indonesia Emas 2045.