Produsen Otomotif Jerman Ungkap Tarif AS Pengaruhi Laba

Meritagehighlands.com – Produsen otomotif asal Jerman, BMW, mengungkapkan bahwa kenaikan tarif impor oleh Amerika Serikat berdampak buruk pada kinerja bisnisnya. Hal ini sejalan dengan pernyataan dari Volkswagen dan Mercedes-Benz yang juga mengalami tekanan laba akibat hambatan perdagangan global.

Dalam laporan kuartalan, BMW melaporkan penurunan laba operasional sebesar 16,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi 8,06 miliar euro dalam sembilan bulan pertama tahun 2025. Meskipun penurunan laba ini tidak separah pada paruh pertama tahun, di mana terjadi penurunan sebesar 26,8 persen, pemulihan pada kuartal ketiga sedikit membantu mengkompensasi kerugian tersebut.

Walaupun pengiriman kendaraan global mereka meningkat 2,4 persen, hasil penjualan ini tidak cukup untuk mencegah penurunan total pendapatan yang mencapai 5,6 persen, menjadi sekitar 100 miliar euro. Laba bersih perusahaan juga jatuh ke angka 5,7 miliar euro. Walter Mertl, anggota Dewan Manajemen BMW yang menjabat di bidang keuangan, menyebutkan bahwa kenaikan tarif telah memangkas margin EBIT sekitar 1,75 poin persentase pada kuartal ketiga.

Saat ini, BMW memperkirakan margin EBIT untuk tahun 2025 akan berkisar antara 5 hingga 6 persen. Kenaikan tarif impor dari pemerintah AS, yang sudah mencapai 25 persen sejak April lalu, masih menjadi tantangan utama, meskipun ada kesepakatan untuk menurunkan tarif menjadi 15 persen pada Juli. Asosiasi Industri Otomotif Jerman (VDA) memperingatkan bahwa kebijakan ini tetap memberikan beban berat bagi industri otomotif di masa mendatang.

Sementara itu, Volkswagen mencatat penurunan laba operasional hingga 58 persen, sedangkan Mercedes-Benz melaporkan laba bersih mereka turun 50 persen. Ketiga perusahaan ini menghadapi tantangan berat akibat dampak dari kebijakan tarif yang diterapkan di AS.