05 Agustus 2025 – Universitas Bengkulu memberikan pembekalan kepada mahasiswa baru mengenai pentingnya bela negara dan penanggulangan radikalisme. Wakil Rektor Universitas Bengkulu, Dr. Lisa Adhrianti, menekankan peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial dalam menanggulangi radikalisme, intoleransi, dan penyalahgunaan narkoba.
Sebanyak 5.102 mahasiswa baru mengikuti program yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila dan pencegahan kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN). Pembekalan ini dilakukan melalui kerjasama dengan berbagai instansi, termasuk TNI dan Polri, yang memberikan wawasan terkait antiterorisme dan antikorupsi.
Prof. Agustin Zarkani, seorang guru besar di universitas tersebut, menggarisbawahi bahwa mahasiswa harus aktif berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat melalui kampanye sosial dan kontrol sosial. Hal ini penting untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta membangun integritas pribadi.
Kepala Sub Direktorat Keamanan Khusus Polda Bengkulu, AKBP Sukarno M Munthe, menyoroti rentannya mahasiswa terhadap paham-paham berbahaya yang kini mudah diakses di media sosial. Ia menekankan bahwa pemahaman akan ideologi bangsa dan nilai-nilai Pancasila sangat diperlukan untuk mencegah penyebaran radikalisme dan terorisme.
Dewasa ini, sikap intoleran dapat menjadi kunci awal dari radikalisasi. Oleh karena itu, Sukarno mengajak mahasiswa untuk menjauhi perilaku tersebut guna menciptakan masyarakat yang lebih harmonis. Melalui pendidikan dan pembekalan yang tepat, diharapkan mahasiswa dapat berperan aktif dalam menjaga keamanan dan integritas bangsa.