Meritagehighlands.com – Kesepakatan damai untuk mengakhiri invasi Rusia di Ukraina kini dinyatakan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berada dalam posisi yang lebih dekat. Penyataan ini muncul setelah pertemuan penting dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, di kediaman Trump di Mar-a-Lago, Florida. Pertemuan tersebut berlangsung sehari setelah Rusia melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah Kyiv.
Trump mengungkapkan optimisme bahwa baik Rusia maupun Ukraina menginginkan akhiran bagi konflik yang berkepanjangan ini. “Saya benar-benar percaya kita mungkin sudah jauh lebih dekat daripada sebelumnya dengan kedua belah pihak. Semua orang ingin perang ini berakhir,” cetusnya di hadapan Zelensky.
Meski demikian, Trump juga mencatat adanya isu teritorial yang masih menjadi tantangan dalam negosiasi. Rencana perdamaian yang sedang dibahas mencakup penghentian konflik di garis depan Donbas dan pembentukan zona demiliterisasi. Namun, Rusia tetap menuntut konsesi wilayah secara permanen, yang menjadi titik perdebatan.
Dalam pertemuan tersebut, Zelensky menunjukkan keterbukaan untuk merevisi rencana yang diusulkan oleh AS, dengan penekanan bahwa setiap keputusan final harus melalui referendum rakyat Ukraina. Ia juga menegaskan bahwa 90 persen kesepakatan telah disetujui, termasuk garansi keamanan yang telah mencapai 100 persen.
Selanjutnya, setelah pembicaraan di Florida, Trump dan Zelensky merencanakan diskusi lanjutan dengan beberapa pemimpin Eropa, yang dapat berujung pada pertemuan di Washington pada Januari mendatang. Trump bahkan menawarkan diri untuk berbicara di parlemen Ukraina, sebuah langkah yang disambut baik oleh Zelensky. Dunia kini menunggu apakah inisiatif Trump dapat merealisasikan perdamaian di tengah ketegangan yang terus berlanjut.
![[original_title]](https://meritagehighlands.com/wp-content/uploads/2025/12/1766964864_35a3ae56e5b8cd661708.jpg)