Site icon meritagehighlands.com

Tiga Kementerian Masih Lamban Serap Anggaran, Ekonom Beri Peringatan

Meritagehighlands.com – Hingga akhir September 2025, realisasi belanja Kementerian dan Lembaga (K/L) di Indonesia tercatat baru mencapai 62,8% dari target yang ditetapkan. Menarik perhatian, tiga K/L besar, yakni Badan Gizi Nasional, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Pekerjaan Umum, mengalami serapan di bawah 50%. Badan Gizi Nasional mencatat sekitar 16,9%, Kementerian Pertanian di 32,8%, dan Kementerian Pekerjaan Umum di angka 48,2%.

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, berpendapat bahwa langkah awal yang seharusnya diambil oleh Kementerian Keuangan bukanlah menarik anggaran, tetapi mendorong akselerasi pengeluaran melalui kebijakan yang sudah tersedia. Ia menjelaskan, dua langkah strategis yang perlu diimplementasikan adalah mempercepat pelaksanaan pengadaan barang dan jasa serta melakukan monitoring penggunaan dana untuk memastikan pembayaran sesuai dengan jadwal. Selain itu, ia menegaskan pentingnya identifikasi hambatan untuk mitigasi segera.

Josua juga menambahkan bahwa anggaran harus dipindahkan ke kegiatan yang memiliki potensi eksekusi tinggi dan dampak cepat, bukan cukup dengan memotong anggaran secara mendadak. Dengan fokus pada K/L yang tertinggal, pendekatan sektoral perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja di bidang infrastruktur dan agrikultur.

Untuk Kementerian Pekerjaan Umum, percepatan diharapkan pada proyek-proyek yang sudah siap, seperti preservasi jalan dan pembangunan irigasi. Sementara itu, Badan Gizi Nasional diharapkan dapat mempercepat program Makan Bergizi Gratis melalui perluasan penyedia. Kementerian Pertanian perlu memprioritaskan kegiatan yang langsung bermanfaat bagi petani.

Josua menekankan urgensi peningkatan belanja di tiga bulan mendatang agar target dapat tercapai, dan memandang bahwa revisi anggaran harus mengarah pada kegiatan yang siap untuk dibayarkan. Dengan pendekatan bertahap dan pemindahan anggaran yang selektif, dia percaya kinerja ekonomi dan kredibilitas fiskal bisa terjaga.

Exit mobile version