Site icon meritagehighlands.com

Revolusi Prancis: Simbol Perlawanan Terhadap Tirani dan Ketidakadilan

[original_title]

Meritagehighlands.com – Revolusi Prancis, yang berlangsung dari tahun 1789 hingga 1799, menjadi tonggak sejarah penting yang menggambarkan perlawanan rakyat terhadap tirani dan ketidakadilan. Peristiwa ini tidak hanya merombak tatanan politik dan sosial di Prancis, tetapi juga menginspirasi berbagai perjuangan di seluruh dunia yang melawan rezim otoriter. Kekuatan rakyat yang bersatu mampu menggulingkan sistem feodal serta monarki absolut yang telah menindas mereka selama berabad-abad.

Latar belakang revolusi ini dapat ditelusuri pada ketidakadilan sosial dalam masyarakat Prancis yang terbelah menjadi tiga golongan, yakni klerus, bangsawan, dan rakyat biasa atau “Tiga Estate”. Dua golongan pertama menikmati hak istimewa, sementara golongan ketiga, yang merupakan mayoritas, terbebani pajak berat. Kesenjangan yang semakin lebar ini diperparah oleh krisis ekonomi yang mendalam—utang negara yang mencengkram dan tingginya harga makanan pokok turut memicu kemarahan rakyat.

Kondisi semakin kritis di bawah kepemimpinan Raja Louis XVI, yang dianggap lemah dan tidak mampu mengambil tindakan tegas. Dalam situasi ini, peran Ratu Marie Antoinette yang dikenal boros menambah kesan bahwa monarki tidak peduli terhadap penderitaan rakyat. Rakyat pun mulai menuntut perubahan signifikan.

Puncak dari pergerakan ini terlihat saat penyerbuan penjara Bastille pada tahun 1789, yang menjadi simbol perlawanan terhadap penindasan. Revolusi Prancis sangat berpengaruh, meletakkan dasar bagi ideologi demokrasi modern dengan prinsip libertas, égalité, dan fraternité yang terus bergema hingga kini.

Exit mobile version