Site icon meritagehighlands.com

Media Sosial Jadi Alat Brutal dalam Perang Israel

[original_title]

Meritagehighlands.com – Media sosial telah diakui sebagai senjata perang oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Dalam sebuah diskusi panel dengan influencer pro-Zionis di New York, Netanyahu menegaskan bahwa platform digital ini berfungsi untuk memperbaiki citra Israel yang semakin terpuruk di mata publik Amerika Serikat.

Pengakuan ini datang di tengah meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel, yang kini menghadapi isolasi diplomatik. Netanyahu menyatakan bahwa strategi perang telah berevolusi dan tidak lagi bergantung pada metode konvensional. “Kita perlu berperang dengan senjata yang sesuai untuk medan perang saat ini, yaitu media sosial,” ungkapnya menunjukkan pandangannya yang tegas tentang pentingnya pengaruh digital.

Dalam diskusi tersebut, Netanyahu juga menyinggung rencana pembelian TikTok, yang diyakini akan mengalihkan kontrol platform berbagi video populer asal Tiongkok itu ke tangan Amerika Serikat. Langkah ini dianggap sebagai strategi untuk memperkuat kedudukan Israel di Washington, di saat negara tersebut berjuang melawan opini publik yang semakin kritis.

Psikologi perang modern, menurut Netanyahu, terletak pada kemampuan untuk memanfaatkan teknologi dan platform digital demi keuntungan politik dan sosial. Dengan cara ini, Israel berupaya meningkatkan visibilitas dan dukungan dari sekutunya.

Netanyahu menutup pernyataannya dengan menekankan bahwa kekuatan dalam konteks geopolitik saat ini tidak hanya terletak pada militer, melainkan juga pada penguasaan narasi di media sosial, yang semakin menjadi arena pertempuran baru.

Exit mobile version