04 Agustus 2025 – Pertunjukan tari kolosal dengan 1.001 penari pecut samandiman berlangsung di Kawasan Gua Selomangleng, Kota Kediri, Jawa Timur. Acara ini merupakan inisiatif pemerintah kota untuk melestarikan kesenian daerah dan diadakan dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Kediri yang ke-1146.
Wakil Wali Kota Kediri, K.H. Qowimuddin Thoha, menegaskan bahwa pecut samandiman tidak hanya berarti warisan budaya, tetapi juga simbol kekuatan dan makna lokal. Dalam upaya melindungi keunikan kesenian ini, Pemerintah Kota Kediri telah mendaftarkan pecut samandiman sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) di Kementerian Hukum dan HAM.
Kegiatan ini juga menggelar lomba cipta tari kreasi pecut samandiman yang diikuti oleh 13 grup. Total hadiah yang diperebutkan mencapai Rp15 juta, dan para peserta berkesempatan untuk menampilkan karya terbaik mereka di hadapan dewan juri. Lomba ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk berkreasi dan mengeksplorasi seni tradisional.
Gus Qowim, sapaan akrab Qowimuddin, mengajak semua pegiat seni untuk terus mendalami dan melestarikan pecut samandiman. Ia berharap melalui lomba ini, seni tradisional tidak hanya dipertahankan, tetapi juga dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman, sehingga tetap relevan bagi generasi mendatang.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat, termasuk Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kota Kediri, Zachrie Ahmad, serta tamu undangan lainnya. Keterlibatan banyak peserta menunjukkan semangat untuk melestarikan dan mengembangkan budaya secara kreatif di masyarakat.